Sabtu, 01 September 2012

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Kuliah di Farmasi

Siapa bilang kuliah di Farmasi itu membosankan dan gak asik? Nih ane kasih tau beberapa alasan supaya yang udah masuk farmasi makin semangat kuliahnya, dan yang baru masuk jadi bangga sama kuliahnya. Cekidot yak..

1.Farmasi itu Gak Ngebosenin
Gak ngebosenin gimana maksudnya? Jelas-jelas farmasi itu banyak ngitungnya, ilmiah banget, gak asik ih! Wetseehh.. Gak ngitung tiap hari juga kali bro. Di farmasi itu kita juga ada ngapalinnya. Eh, jangan dihapalin deng, tapi dipahami :). Dan ada juga kok mata kuliah yang cuma pake logika aja.
Disini kita juga mempelajari hal lain yang secara gak langsung masih berhubungan dengan farmasi. Nih ya contohnya aja mata kuliah Perilaku Manusia di semester 2. Dulu pas awal matkul ini aku sempet mikir, ngapain ya ada mata kuliah ini di farmasi? Buat apa coba kita liat-liat sifatnya orang, secara farmasi kan hubungannya sama obat dan senyawanya? Dan setelah beberapa pertemuan, aku baru sadar bahwa matkul ini ternyata aplikasinya akan sangat banyak saat nanti sudah jadi farmasis yang nantinya akan berinteraksi dengan berbagai macam sifat manusia.
Apa jangan-jangan justru mata kuliah hapalan yang bikin kalian jadi bosen? -__-
Tapi tetep aja deh farmasi itu gak ngebosenin *ngotot. Kalo semisal kalian jenuh sama mata kuliah hapalan pahaman, masih ada mata kuliah yang ngitung-ngitung. Kalo jenuh kebanyakan duduk di kelas, masih ada praktikum yang bakalan gak bikin bosen. Tuh kan bener, farmasi itu gak ngebosenin! :D 

2. Kompleks tapi Terarah
Kompleks?? Kompleks perumahan maksudnya?
Bukaaannn.. yang dimaksud kompleks disini adalah semuanya ada di farmasi.
Coba deh, kamu mau cari apa? Pelajaran tentang tanaman? Atau kamu kangen sama perkebunan di rumah? Silahkan menuju ke Departemen Bahan Alam (Farmakognosi dan Fitokimia). Pelajari tuh semua tentang lalapan yang kamu suka dari mata kuliah disana. :)
Atau kamu dulu pengen masuk kedokteran tapi gak bisa terus? Jangan sediiihh.. Kamu bisa pelajari mata kuliah semacam Anatomi-Histologi, Faal, dsb dengan dosen-dosen para dokter! Disini kamu akan jadi mengerti seperti apa rasanya kuliah di kedokteran walaupun bukan mahasiswa dari sana. :)
Doyan dengan hal yang berbau psikologi? Atau sosial? Ada juga lho mata kuliah bertema itu, seperti yang udah aku kasih tau di point 1 di atas. Dosennya psikolog juga lho. :)
Kamu punya hobi masak tapi sekarang kamu ngekos jadi agak susah mengeluarkan bakatmu? Tenaaangg.. farmasi punya mata kuliah Preskripsi kok. Di Preskripsi ini nanti kamu belajar bikin sediaan obat. Yahh.. 11-14 lah sama tata boga hehe.. Bedanya, disini harus lebih teliti ngitung berat bahannya, dll. Intinya, harus lebih kuantitatif gitu. Dan nanti kamu akan ngerasain praktikumnya asik banget, kayak ikutan kompetisi MasterChef. Uhuy!

Terus, terus, terarah itu maksudnya gimana sih?? Tadi kan di atas udah dijabarkan kompleks itu maksudnya gimana, nah dari kompleksitas itu coba deh perhatiin masing-masing mata kuliahnya pasti masih tertuju pada satu arah, yaitu farmasi. Biar gak bingung, mari kita kulik-kulik lagi.

Misalnya mata kuliah Botani Farmasi yang tentang tanaman-tanaman. Anak farmasi belajar itu buat apa sih? Ya buat jadi farmasis dong.. FYI, lulusan farmasi itu gak melulu apoteker, tapi dia juga bisa kerja di industri obat, forensik, dan -yang sedang kita bicarain- jadi herbalis, dan sebagainya yang masih berhubungan dengan farmasi. Sebenernya herbalis (ahli tumbuh-tumbuhan) itu ranah kerjanya farmasi juga lho. Nama departemen yang ngeluarin matkul botfar itu Departemen Farmakognosi & Fitokimia atau singkatnya Bahan Alam, pastinya disana mempelajari senyawa obat dari bahan di alam, dalam arti tumbuhan. Ya sudah, semoga tidak bingung ya :)
Terus nih, yang mata kuliah dari kedokteran. Buat apa farmasi belajar ranah kedokteran? Yang ini jawabannya sangat jelas banget. Obat yang farmasi bikin kan untuk manusia. Nah, masa' kita mau bikin obat buat manusia tapi kita gak tau dalem-dalemnya manusia? Gak cuma itu, kita kan juga harus tau obat itu nanti senyawanya lewat mana aja di tubuh manusia? Ya nggak? :)
Untuk mata kuliah yang berbau psikologi, udah jelas juga, seperti yang dijelasin di point 1 tadi tentang matkul Perilaku Manusia. Itu cuma salah satu contohnya sih. Masih ada banyak lagi matkul yang berhubungan dengan psiko-sosial di farmasi. Dan ilmu itu bakalan berfungsi banyak saat kita sudah bekerja, terutama yang nantinya mau fokus jadi apoteker, yang harus memahami keadaan pasiennya. Gak kalah kan sama dokter? :)

3. Beda Sendiri
Ini agak khusus nih buat yang kampus farmasi tercintanya terletak di tengah-tengah jurusan non-eksakta, kayak farmasi-nya UNAIR, hehe.. Untuk sekedar informasi aja, Farmasi UNAIR terletak di kampus B, yang dimana disana merupakan tempat para fakultas-nya bidang IPS berdiri. Dan disana pula ada satu-satunya fakultas bidang IPA, yang tak lain dan tak bukan adalah Fakultas Farmasi #jreng,jreng,jreng..
Jujur aja, dulu awalnya agak minder gitu. Fakultas lain kayaknya kuliah nyante aja gitu, siang-siang mereka udah pulang, udah nongkrong. Kita sampe sore masih kuliah, praktikum. Malemnya pasti begadang ngerjain laporan.
Tapi itu dulu, sekarang tidak. Kan sudah minum La**segar. 
Lama-lama akan terbiasa. Itu bukan suatu masalah besar. Justru, itu yang membuat kita jadi BEDA SENDIRI di antara fakultas lain. Istilahnya, bagai kembang di antara sepatu. Eh, maksudnya kembang di antara kumbang. :p
Di kampus B, cuma farmasi yang punya jas lab. Di kampus B, cuma farmasi yang mata kuliahnya paketan terus. Di kampus B, cuma farmasi yang di bidang eksakta. Hidup farmasi! :D *ngibarin bendera Slank*
NB: orasi barusan cuma buat mengobarkan semangat mahasiswa ataupun calon mahasiswa farmasi. Maap deh kalo mungkin terkesan egois :) *sifat plegmatis si penulis keluar*. 

4. Kerja InsyaAllah Gampang
Kalo diperhatiin, dalam mendapatkan kerja, farmasi itu gak jauh beda kok sama kedokteran.
Semisal kamu kuliah di kedokteran, setelah lulus S1 (S.Ked.), kalo kamu pengen buka praktek, tentu kamu harus mengantongi ijazah profesi dulu biar dapet ijin praktek. Nah, itu sama aja kok kayak farmasi. Setelah lulus S1 farmasi (S.Farm.), kalo kalian mau buka apotek, harus ambil program profesi dulu (Apt.) selama satu tahun, setelah itu mengucapkan Sumpah Apoteker, barulah kalian bisa dapet ijin praktek buka apotek. Eh, tapi kalo udah punya apotek sendiri jangan suka ditinggal-tinggal ya. "No Pharmacist, No Service" dan harus "Patient-Oriented" (Harusnya sih.. tapi kenyataannya.. ).
   
 5. Farmasi termasuk Fakultas dengan Prospek Gaji Tertinggi 
Wuiiihh.. sumpah lo??! Iyap, bener lho, saya aja juga baru tau. Nih cekidot disini. Walaupun ini berdasarkan penelitian di Amerika, tapi paling enggak kita sebagai calon Farmasis di Indonesia harusnya bisa maju seperti itu. Bahkan saya pernah denger sendiri dari salah satu dosen, beliau berkata bahwa, "Farmasis adalah pekerjaan paling mulia di dunia,". Wuih, so sweet. Bahkan (lagi) barusan saya google, ternyata Pharmacists are among the most trusted professionals. Eh kok lama-lama gak nyambung ya sama subjudulnya? -_-


Nah, nah, nah, udah siap untuk masuk ke dunia Farmasi?
Oh ya, dan sekali lagi, artikel hanya untuk kepentingan membangkitkan semangat mahasiswa dan calon mahasiswa Farmasi (serta mungkin siswa SMF). YIIIHAA!! :D


New post about a little piece of kuliah, "Kalo udah terlanjur nyemplung farmasi lalu nggak sreg, maka pindah atau bertahan?": click here